Mengapa 'cipika-cipiki' terlihat normal pada wanita dan pria tidak?
Sadarkah kita bahwa di masyarakat wanita
akan lebih diterima secara sosial jika mereka melakukan salam dengan
bercium pipi, lebih dari pria.
Pria tak melakukan hal itu sama sekali, bahkan faktanya jika dilakukan survey, kemungkinan besar pria akan benci melakukan hal tersebut pada sesama pria.
Mengapa hal tersebut terjadi? Sebenarnya tak pernah ada penelitian yang mempelajari hal ini. Namun secara global, hal semacam ini terjadi, di mana biseksualitas wanita seakan-akan lebih diterima ketimbang biseksualitas pria. Dalam penelitian yang dimuat di Psychology Today, 43 persen wanita bisa 'bersenang-senang' bersama wanita lain secara intim jika atmosfernya tepat.
Jika kita tarik dalam konteks cipika-cipiki, hal ini tak berbeda. Manusia, tanpa diberi konteks gender apapun, mungkin tak ada masalah untuk melakukan salam dengan cara kontak fisik. Namun hal ini berbeda ketika hal ini sudah diberi konteks gender serta kultur.
Dalam kultur secara global, dikenal sistem patriarkis, di mana pria lebih mendominasi dari wanita, dan wanita ter-subordinasi posisinya. Hal inilah yang membuat hubungan fisik bahkan intimasi wanita sama sekali tak ditentang. Bagaimana tidak, pria sama sekali tak protes jika wanita melakukan hal tersebut, bahkan hal tersebut adalah bagian dari fantasi pria.
Dalam konteks yang sama, hubungan fisik, sentuhan, apalagi intimasi pria adalah hal yang sangat tidak diterima karena pria sendiri tak mennyukai hal tersebut.
Hal ini sangat ditentukan oleh pria, karena pria yang mendominasi dalam berbagai kultur.
Pada dasarnya, banyak sekali pria yang mengalami 'homophobia' atau takut dengan pria gay, karena mereka khawatir akan menjadi subyek dari atensi seksual mereka. Jadi jika ada hubungan fisik antara pria dan pria, mereka akan segera menentangnya, karena mereka takut mereka akan jadi objek seksual selanjutnya. Hal ini tak terjadi pada wanita, karena pria justru menyukai hal tersebut.
Hal inilah yang membuat 'cipika-cipiki' jadi hal yang lumrah pada wanita, namun tidak pada pria.
Bagaimana menurut Anda?
sumber: merdeka.com
www.elitespringbed.com
Pria tak melakukan hal itu sama sekali, bahkan faktanya jika dilakukan survey, kemungkinan besar pria akan benci melakukan hal tersebut pada sesama pria.
Mengapa hal tersebut terjadi? Sebenarnya tak pernah ada penelitian yang mempelajari hal ini. Namun secara global, hal semacam ini terjadi, di mana biseksualitas wanita seakan-akan lebih diterima ketimbang biseksualitas pria. Dalam penelitian yang dimuat di Psychology Today, 43 persen wanita bisa 'bersenang-senang' bersama wanita lain secara intim jika atmosfernya tepat.
Jika kita tarik dalam konteks cipika-cipiki, hal ini tak berbeda. Manusia, tanpa diberi konteks gender apapun, mungkin tak ada masalah untuk melakukan salam dengan cara kontak fisik. Namun hal ini berbeda ketika hal ini sudah diberi konteks gender serta kultur.
Dalam kultur secara global, dikenal sistem patriarkis, di mana pria lebih mendominasi dari wanita, dan wanita ter-subordinasi posisinya. Hal inilah yang membuat hubungan fisik bahkan intimasi wanita sama sekali tak ditentang. Bagaimana tidak, pria sama sekali tak protes jika wanita melakukan hal tersebut, bahkan hal tersebut adalah bagian dari fantasi pria.
Dalam konteks yang sama, hubungan fisik, sentuhan, apalagi intimasi pria adalah hal yang sangat tidak diterima karena pria sendiri tak mennyukai hal tersebut.
Hal ini sangat ditentukan oleh pria, karena pria yang mendominasi dalam berbagai kultur.
Pada dasarnya, banyak sekali pria yang mengalami 'homophobia' atau takut dengan pria gay, karena mereka khawatir akan menjadi subyek dari atensi seksual mereka. Jadi jika ada hubungan fisik antara pria dan pria, mereka akan segera menentangnya, karena mereka takut mereka akan jadi objek seksual selanjutnya. Hal ini tak terjadi pada wanita, karena pria justru menyukai hal tersebut.
Hal inilah yang membuat 'cipika-cipiki' jadi hal yang lumrah pada wanita, namun tidak pada pria.
Bagaimana menurut Anda?
sumber: merdeka.com
www.elitespringbed.com
Comments
Post a Comment