Menteri Saleh ingin industri mainan buat Barbie khas Nusantara
Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta kepada pelaku industri
mainan di Tanah Air agar dapat melakukan inovasi dalam memproduksi
mainan yang memiliki ciri khas atau karakter budaya Indonesia. Salah
satunya adalah produksi boneka yang didesain dengan karakter tokoh-tokoh
cerita Nusantara dan menggunakan pakaian tradisional dari berbagai
daerah di Indonesia.
"Penggemar boneka di dunia kan sangat antusias kepada sesuatu yang khas. Karakter peminat boneka di mana-mana ialah cenderung mencari sesuatu yang berbeda dan eksklusif. Jadi, jika ada Barbie berpakaian khas Minang, Dayak, Sunda, Bali, NTT, Papua dan lain-lain saya yakin diminati dan diburu oleh penggemar boneka dunia. Apalagi saya lihat sudah ada Barbie yang berpakaian khas Jepang, Korea, suku Indian dan sebagainya," ujar Saleh dalam keterangan resminya saat mengunjungi pabrik PT Mattel, Senin (27/6).
Figur boneka unik dinilai dapat berkontribusi pada promosi dan sosialisasi produk fesyen tradisional masing-masing daerah di Tanah Air. "Selain itu juga meningkatkan kebanggaan serta membantu branding dan pemasaran ke pasar global," ucapnya.
Industri mainan merupakan salah satu industri yang memiliki peran dalam kelompok 12 komoditi ekspor unggulan. Tercatat pada tahun 2015, nilai ekspor industri mainan mencapai USD 456 juta yang setara dengan Rp 6,16 triliun.
Sedangkan pada kuartal I tahun 2016 sebesar USD 83 juta dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 82.000 orang.
"Dari total ekspor tahun 2015 itu, porsi ekspor Mattel sebesar 30 persen. Untuk itu saya menyampaikan apresiasi atas kontribusi Mattel yang signifikan tersebut," tandasnya.
sumber: merdeka.com
www.elitespringbed.com
"Penggemar boneka di dunia kan sangat antusias kepada sesuatu yang khas. Karakter peminat boneka di mana-mana ialah cenderung mencari sesuatu yang berbeda dan eksklusif. Jadi, jika ada Barbie berpakaian khas Minang, Dayak, Sunda, Bali, NTT, Papua dan lain-lain saya yakin diminati dan diburu oleh penggemar boneka dunia. Apalagi saya lihat sudah ada Barbie yang berpakaian khas Jepang, Korea, suku Indian dan sebagainya," ujar Saleh dalam keterangan resminya saat mengunjungi pabrik PT Mattel, Senin (27/6).
Figur boneka unik dinilai dapat berkontribusi pada promosi dan sosialisasi produk fesyen tradisional masing-masing daerah di Tanah Air. "Selain itu juga meningkatkan kebanggaan serta membantu branding dan pemasaran ke pasar global," ucapnya.
Industri mainan merupakan salah satu industri yang memiliki peran dalam kelompok 12 komoditi ekspor unggulan. Tercatat pada tahun 2015, nilai ekspor industri mainan mencapai USD 456 juta yang setara dengan Rp 6,16 triliun.
Sedangkan pada kuartal I tahun 2016 sebesar USD 83 juta dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 82.000 orang.
"Dari total ekspor tahun 2015 itu, porsi ekspor Mattel sebesar 30 persen. Untuk itu saya menyampaikan apresiasi atas kontribusi Mattel yang signifikan tersebut," tandasnya.
sumber: merdeka.com
www.elitespringbed.com
Comments
Post a Comment