Tak hanya berisik, mendengkur simpan efek tak menyenangkan buat otak
Siapapun tentu saja tak ingin tidur mendengkur, kan? Tak disangkal
bahwa mendengkur bisa mengganggu mimpi manis kawan sekamar atau bahka
orang-orang yang berada di sekitar tempat kita tidur.
Hanya saja, tidur mendengkur jauh lebih berbahaya bagi diri sendiri dibandingkan dengan efek berisik yang dilemparkan pada orang lain.Mendengkur bisa menghentikan napas kita sejenak sebanyak 30 kali dalam satu jam.
Tak hanya itu, mendengkur bisa menjadi sinyal akan adanya gangguan sleep apnea. Kenal sleep apnea? Suatu kondisi yang ditandai dengan jeda bernapas yang diulang-ulang atau memiliki napas dangkal disebut dengan sleep apnea.
Orang yang mengalami sleep apnea sering dilaporkan bermasalah dengan ingatan, pengambilan keputusan, depresi, stress, dan konsentrasi buruk saat bangun dari tidurnya.
Nah, untuk mengetahui penyebabnya, para peneliti dari UCLA School of Nursing meneliti daerah otak yang disebut dengan insula. Ini adalah daerah otak yang mengatur emosi, pikiran, dan fungsi fisik seperti tekanan darah dan keringat.
Melansir dari medicaldaily.com, para peneliti menemukan bahwa orang dengan sleep apnea mengalami penurunan tingkat dua bahan kimia penting otak yang berdampak besar pada perilaku bangun tidur dan suasana hati. Dua bahan kimia tersebut antara lain asam glutamate dan gamma aminobutryric (GABA).
Gaba bertindak sebagai inhibitor otak yang memengaruhi endorfin dan suasana hati dengan memperlambat segalanya. Di sisi lain, glutamate adalah ekselerator dan ketika memiliki kadar yang tinggi , otak akan mengalami stress. Selain penurunan fungsi otak, peningkatan kadar glutamate dan berbahaya bagi saraf dan neuron.
sumber: merdeka.com
www.elitespringbed.com
Hanya saja, tidur mendengkur jauh lebih berbahaya bagi diri sendiri dibandingkan dengan efek berisik yang dilemparkan pada orang lain.Mendengkur bisa menghentikan napas kita sejenak sebanyak 30 kali dalam satu jam.
Tak hanya itu, mendengkur bisa menjadi sinyal akan adanya gangguan sleep apnea. Kenal sleep apnea? Suatu kondisi yang ditandai dengan jeda bernapas yang diulang-ulang atau memiliki napas dangkal disebut dengan sleep apnea.
Orang yang mengalami sleep apnea sering dilaporkan bermasalah dengan ingatan, pengambilan keputusan, depresi, stress, dan konsentrasi buruk saat bangun dari tidurnya.
Nah, untuk mengetahui penyebabnya, para peneliti dari UCLA School of Nursing meneliti daerah otak yang disebut dengan insula. Ini adalah daerah otak yang mengatur emosi, pikiran, dan fungsi fisik seperti tekanan darah dan keringat.
Melansir dari medicaldaily.com, para peneliti menemukan bahwa orang dengan sleep apnea mengalami penurunan tingkat dua bahan kimia penting otak yang berdampak besar pada perilaku bangun tidur dan suasana hati. Dua bahan kimia tersebut antara lain asam glutamate dan gamma aminobutryric (GABA).
Gaba bertindak sebagai inhibitor otak yang memengaruhi endorfin dan suasana hati dengan memperlambat segalanya. Di sisi lain, glutamate adalah ekselerator dan ketika memiliki kadar yang tinggi , otak akan mengalami stress. Selain penurunan fungsi otak, peningkatan kadar glutamate dan berbahaya bagi saraf dan neuron.
sumber: merdeka.com
www.elitespringbed.com
Comments
Post a Comment