Kipas Angin Lebih Baik daripada AC
Anda kurang menyukai penggunaan kipas angin
karena ketika bangun tidur perut Anda sering kali jadi kembung atau kepala jadi
pusing. Karena selalu dalam keadaan tertutup, kamar tidur jadi terasa pengap
ketika AC tidak dinyalakan. Dan karena selalu menggunakan pendingin udara, kita
juga jadi melupakan kipas angin.
Padahal, kipas angin terbukti lebih baik
daripada air conditioner, dan lebih sehat untuk kita. Ingin tahu kenapa? Berikut ini
tips agar Anda bisa memaksimalkan penggunaannya.
1. Meningkatkan sirkulasi udara.
Kipas angin,
entah itu yang diletakkan di dinding, langit-langit, meja, atau lantai,
menimbulkan efek angin dingin yang membuat Anda lebih nyaman berada di dalam
rumah. Kipas angin yang diletakkan di langit-langit juga dianggap sebagai tipe
kipas angin yang paling efektif dalam meningkatkan sirkulasi udara. Pada pagi
atau siang hari, buka jendela kamar dan biarkan kipas angin menyala beberapa
jam. Kipas tidak mendinginkan udara, tetapi hanya menggerakkan udara kotor di
dalam ruangan ke luar, menggantikannya dengan udara bersih dari luar.
2. Lebih sehat.
Kipas angin memang tidak
berfungsi sebagai pendingin, hanya menimbulkan efek angin dingin. Namun
sebaliknya, AC tidak memiliki fungsi sirkulasi udara. Karena ruangan serba
tertutup, udara di dalam kamar akan berputar di area tersebut sepanjang hari.
Anda ingat kan, saat menarik napas, kita akan menghirup O2, dan akan
mengeluarkan CO2 saat membuang napas. Itu artinya, ketika kita tidur bersama
orang lain, kita juga akan menghirup CO2 yang dikeluarkan oleh teman tidur
kita. Nah, jangan heran bila Anda mudah tertular flu jika Anda tidur bersama
adik atau suami yang sedang kena flu di dalam ruangan ber-AC. Bukannya kita
tidak boleh menggunakan AC sama sekali. Namun, minimalkan penggunaan pendingin
udara ini. Misalnya, gunakan hanya pada malam hari, sedangkan siang hari
digantikan oleh kipas angin. Untuk menghindari perut kembung atau rasa masuk
angin, jangan langsung mengarahkan angin ke tubuh Anda saat memasang kipas
angin. Gampang, kan?
3. Lebih hemat dan ramah lingkungan.
Kipas angin
membuat ruangan yang panas terasa lebih dingin daripada seharusnya. Kipas angin
yang terletak di langit-langit, misalnya, hanya menghabiskan daya sekitar 75
watt (setara dengan lampu bohlam) dan hanya 1/10 dari daya yang ditimbulkan
oleh pendingin udara. Selain itu, kipas angin tidak membuat udara terasa pengap
dan lembab seperti yang terjadi ketika menggunakan AC. Jangan lupa matikan
kipas angin ketika Anda sudah tidak menggunakannya.
4. Bantu dengan membuka jendela.
Jendela kamar
memang tidak hanya berfungsi untuk menyediakan pemandangan dari luar rumah.
Pastikan Anda mendesain posisi jendela dengan semestinya karena dengan
mengontrol ukuran dan lokasi jendela Anda juga bisa mengatur berapa banyak
cahaya dan panas yang ditimbulkan pada waktu yang berbeda-beda dalam sehari.
Buka tirai jendela saat udara panas untuk membiarkan sirkulasi udara terjadi.
5. Letakkan kipas angin ke arah luar.
Jika ruang
tidur Anda memiliki dua jendela yang saling berhadapan, letakkan satu kipas
angin menghadap keluar (pilih sisi ruangan yang lebih panas atau lebih banyak
terkena sinar matahari, dan letakkan kipas angin setinggi mungkin), dan kipas
yang lain menghadap ke dalam (ke arah yang lebih dingin, dan letakkan serendah
mungkin). Anda juga bisa meletakkan kipas angin yang lebih rendah di dekat
pintu masuk untuk memberikan efek yang sama.
Semoga tips ini berguna untuk Anda.
source: http://www.ilmukesehatan.com/117/penggunaan-kipas-angin-lebih-baik-daripada-ac.html
Comments
Post a Comment